Instalasi Dosemu di Zenwalk

Distro Zenwalk tidak menyediakan paket dosemu pada repository mereka. Begitu pula dengan Slackware, paket dosemu tidak ada dalam repository mereka. Oleh sebab itu instalasi harus dilakukan secara manual.

Instalasi lengkap dos emulator yang dapat digunakan terdiri dari 2 software, yaitu dosemu dan freedos. Dosemu sebagai emulator, dan freedos menyediakan program-program pengganti yang biasa kita temui di lingkungan dos.

Situs resmi dosemu menyediakan 2 cara instalasi. Yang pertama adalah dengan men-download source-code dosemu, kemudian melakukan kompilasi dan instalasi manual. Sedangkan cara kedua adalah dengan memakai langsung distribusi binary dosemu, sehingga hanya tinggal copy-paste saja.

Saya mengambil cara yang pertama untuk dosemu, dan cara kedua untuk freedos. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

A. Instalasi Dosemu
  1. Download source code dosemu dari http://dosemu.sourceforge.net/stable/ (atau klik di sini untuk langsung men-download versi terbaru)
  2. Ekstrak ke direktori lokal dengan: tar -zxvf dosemu-x.x.x.tgz
  3. cd ke direktori hasil ekstrak: cd dosemu-x.x.x
  4. Compile dan Install
    1. ./configure --prefix=/usr
    2. make
    3. su
    4. make install
B. Instalasi FreeDOS
  1. Download paket binary FreeDOS dari http://dosemu.sourceforge.net/stable/ (atau klik di sini untuk mendownload versi terbaru).
  2. Ekstrak ke direktori lokal dengan: tar -zxvf dosemu-freedos-x.x-bin.tgz
  3. cd ke direktori hasil ekstrak: cd dosemu.
  4. Salin isi direktori freedos ke direktori drive_z di /usr/share/dosemu:
    1. su
    2. cp freedos /usr/share/dosemu/drive_z
Kemudian jalankan dosemu dari terminal. Apabila anda menjalankannya dari terminal emulator di X, maka otomatis yang dijalankan adalah xdosemu. Pada saat pertama kali menjalankan dosemu, anda akan diberikan opsi untuk memilih jenis konfigurasi dosemu:












Saya sendiri memilih pilihan default yaitu pilihan nomor 1. Namun apabila kita memilih opsi nomor 1 ini, dosemu akan memunculkan error, yang menyatakan dia tidak dapat memuat ems.sys dan cdrom.sys. Apabila ini terjadi, tutup saja dosemu, kemudian jalankan lagi, maka kali ini dosemu berjalan dengan lancar.

Mencicipi Zenwalk

Zenwalk adalah sebuah distro Linux yang dikembangkan dari distro Slackware. Saya mendapatkan ISO image-nya dari salah satu majalah Linux. Sebetulnya sih, awalnya hanya iseng, mau mencoba meng-install distro yang termasuk dalam kategori lightweight distro ini. Itu juga karena saya gagal meng-install M$ Window$ expi karena CD-nya rusak... :P

Instalasinya berbasis teks, jadi mungkin membuat para pemula menjadi takut. Tetapi sebenarnya kalau diikuti langkah-langkahnya sangat mudah dan tampaknya memang dirancang sesederhana mungkin. Jadi untuk para pemula, dengan asistensi baik secara langsung maupun jarak jauh melalui internet pasti bisa meng-install distro ini pada mesin mereka.

Proses instalasinya cukup cepat. Saya menyelesaikan instalasinya kurang lebih 15 menit pada laptop Toshiba Satellite Pro M10 saya. Tampilan mulai dari bootloader, startup, sampai layar login-nya ternyata sudah grafis semua. Cukup mengesankan. Setelah login, kita akan dibawa pada lingkungan desktop XFCE yang merupakan default dari Zenwalk. Hal ini tentu saja sesuai dengan salah satu tujuan mereka untuk menyuguhkan desktop modern namun sederhana dan cepat.

Karena pekerjaan saya adalah membuat program, maka hal pertama yang saya lakukan adalah meng-install Java SDK dan NetBeans IDE. Semuanya berjalan dengan lancar. Hanya saja saya belum selesai meng-install dosemu (dos emulator). Tapi tampaknya akan selesai hari ini, sebab sambil menunggu kompilasi saya menulis blog ini... hehehe...

Selanjutnya seperti biasa saya meng-install driver VGA card yang terpasang di laptop saya, yaitu NVidia GeForce4 420 Go. Proses instalasinya juga lancar. Tetapi ada masalah saat Xorg mencoba memuat kernel module nvidia. Modulnya tidak dapat ditemukan, padahal file driver-nya ada di tempat seharusnya. Ternyata masalah ini kemudian dapat diatasi dengan menjalankan 'depmod' dan 'ldconfig' oleh root.

Kemudian saya hunting wallpapers, style, icon, dan window decoration. Jadilah desktop bertema minimalis. Pada waktu saya akan memulai browsing internet, saya awalnya cukup aneh dengan nama browser bawaan Zenwalk. Browsernya bernama Iceweasel. Usut punya usut, ternyata browser ini merupakan browser Firefox yang diganti namanya. Mengapa diganti namanya? Lihat saja di: sini.

Satu hal yang saya rasa cukup penting juga adalah tentang fitur compositing yang didukung oleh XFCE. Fitur ini akan memungkinkan kita menjalankan efek-efek shadow dan transparencies. Efek-efek ini menurut saya dapat membantu kita karena dapat membagi konsentrasi pada window-window aktif dan non-aktif.

Ok, saya coba menyimpulkan review distro Zenwalk ini dalam bentuk 'plus' dan 'minus'

++ PLUS ++
1. Instalasi yang mudah walaupun dalam mode teks.
2. Berjalan cukup cepat.
3. Desktop XFCE yang ringan tapi modern.
4. Sistem pengelolaan paket software yang cukup baik.
5. Menyertakan wicd Network manager untuk mempermudah konfigurasi jaringan baik wired maupun wireless.

-- MINUS --
1. Aplikasi Office bawaan yang kurang powerfull: Abiword & Gnumeric
2. Music player bawaan GMusicBrowser yang cara kerjanya agak aneh, dan sering menyebabkan masalah dengan xfce4-panel.

Secara garis besar, distro ini cocok baik untuk pemula maupun pengguna ahli. Hanya saja bagi pengguna kantoran mungkin perlu meng-install paket aplikasi office yang lebih powerfull seperti OpenOffice.

Berikut beberapa screenshots



Zenwalk 5 +NetBeans 6.1

Zenwalk 5 + Firefox 3 rc1