Vista: Keindahan atau Pemborosan?

Vista adalah sistem operasi terbaru dari Microsoft? Saat kita mendengar vista, kita pasti langsung membayangkan tampilan desktop yang indah, dukungan multimedia yang canggih, dan keseluruhan sistem canggih.

Tapi apakah benar demikian?

Hal pertama yang dapat kita rasakan tentu saja adalah lingkungan desktop yang memiliki tampilan yang indah dan menarik. Tampilan desktop 3D yang dibuat oleh Microsoft tampaknya cukup menarik minat para pengguna (pembajak) setia sistem operasi ini. Namun ketika saya mencoba menggunakannya di komputer teman saya, ternyata feature ini tidak berjalan. Kenapa? Karena Vista menyatakan bahwa VGA card teman saya ini tidak mendukung feature 'Aero' (sebutan untuk desktop 3D). Padahal, komputer teman saya juga memiliki instalasi OpenSuSE 10.2 yang dapat menjalankan desktop 3D beryl dengan efek-efek yang saya rasa jauh lebih hebat dari Aero.

Dari kasus tersebut saya mulai curiga mengapa Vista menuntut spesifikasi hardware yang sebegitu tingginya.

Satu lagi teman saya memiliki laptop Vaio dengan Vista bawaan. Dia mengeluh bahwa Vista-nya berjalan sangat lambat. Padahal laptop tersebut baru berumur 3 hari, 2 hari pertama laptopnya berjalan sangat cepat (memori 2GB!), namun pada hari ke-3 sistem mulai berjalan sangat lambat. Saya katakan padanya mungkin karena vista mencoba melakukan update lewat internet. Saya berkata demikian karena menemukan bahwa Vista sangat rajin dalam hal update-meng-update dan verify-mem-verify. Tapi apakah update menghabiskan sedemikian banyak resource? Core 2 duo pentium dan 2Gb memori secara logika seharusnya dapat booting dalam waktu tidak lebih dari 2 menit!

Even worse: Laptop teman saya belakangan menjadi 'rajin' crash.

Vista juga memiliki feature perlindungan media dengan DRM (Digital Rights Management). Feature ini diklaim dapat melindungi content media digital. Dengan DRM, Vista dapat memblok suatu media agar dapat dibuka dengan program/device tertentu saja. Berlebihankah? Microsoft menyebutnya dengan istilah 'Trusted Computing'.

Wah, saya pribadi sih, kalau mau meng-install sistem operasi Windows lebih memilih Windows XP. Kenapa? Saya tidak terlalu membutuhkan tampilan yang indah-indah, apalagi dimonitor untuk kegiatan-kegiatan penggunaan media digital. Tapi, sekarang saya sudah nyaman dengan Linux :) apalagi sudah ada compiz fusion kalau ingin memperindah tampilan desktop.

Memulai Aplikasi SWT/JFace di Eclipse

Membuat aplikasi SWT/JFace di eclipse sangat mudah. Namun, sebelum kita mulai membuat program, kita harus memasukkan beberapa file jar dahulu ke dalam build path project kita.

1. SWT
Kita dapat menggunakan swt.jar yang disertakan di eclipse yang disimpan di:
a. windows : {eclipse_dir}\plugins\org.eclipse.swt.win32_x.x.x\ws\win32\swt.jar
b. linux : {eclipse_dir}/plugins/org.eclipse.swt.gtk_x.x.x/ws/gtk/swt.jar. Selain itu dari direktori yang sama sertakan juga swt-mozilla.jar dan swt-pi.jar

Cara lain adalah dengan men-download swt (mirror indonesia) dan memasukkan file swt.jar dari archive yang di-download ke dalam build path.

2. JFace
Bila kita ingin menggunakan JFace pada aplikasi kita, maka kita harus memasukkan beberapa file dari direktori plugin eclipse berikut ke dalam build path :
a. org.eclipse.core.boot_x.x.x.x.jar
b. org.eclipse.core.commands_x.x.x.x.jar
c. org.eclipse.core.runtime_x.x.x.x.jar
d. org.eclipse.equinox.common_x.x.x.x.jar
e. org.eclipse.jface_x.x.x.x.jar
f. org.eclipse.jface_text_x.x.x.x.jar
g. org.eclipse.text_x.x.x.x.jar

Tip
Saya biasanya membuat folder lib, meng-import file-file jar ke dalam folder lib tersebut lalu memasukkan ke build path dari folder lib. Ini untuk mempermudah deployment.

Desktop Application dengan SWT/JFace

SWT semula adalah sebuah UI toolkit yang digunakan oleh Eclipse. Membuat aplikasi desktop dengan SWT cukup sederhana dan mudah. Beberapa kelebihan SWT yang saya rasakan adalah :
1. Sederhana.
2. Cepat, karena menggunakan heavyweight components.
3. Menghasilkan tampilan komponen secara native.

Swing menggunakan lightweight components, yang artinya tidak menggunakan resource pada sistem operasi / window manager. SWT menggunakan komponen native pada sistem operasi / window manager, sehingga memiliki tampilan standar pada sistem operasi / window manager. Bandingkan dengan aplikasi yang dibuat dengan swing.

SWT tidak mendukung pemrograman dengan konsep MVC. JFace menambahkan MVC ke dalam lingkungan SWT.

hi

Hai, y'all.. I'm new to this, but, saya tertarik berbagi ide dan pemikiran lewat blog ini. Jadi saya tidak ingin ada yang sia-sia dalam posting di blog ini.
So, mari berbagi pikiran, buka mata, buka hati, semuanya nyata, hanya di neiz.log hehe....